Chemical Au-Aulia

Follower

Senin, 02 Januari 2012

Kimia Komputasi Dalam Pembelajaran

Kimia Komputasi sangat membantu dalam kegiatan belajar-mengajar, hal ini disebabkan karena kimia komputasi mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan atau keterampilan untuk:
  • Membuat konkrit konsep yang abstrak
  • Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar.
  • Meminimalkan objek yang terlalu besar
  • Menampilkan objek yang tak dapat diamati dengan mata telanjang
  • Mengamati resonansi
  • Membangkitkan motivasi belajar
  • Menyajikan pesan atau informasi belajar secara cepat, mengatasi batasan waktu maupun ruang
  • Mengontrol arah maupun kecepatan belajar
  • Dapat menghitung sifat molekul yang kompleks dan hasil perhitungannya berkorelasi secara signifikan dengan eksperimen.
  • Dapat sebagai alat hitung –seperti halnya kalkulator- untuk membantu penyelesaian secara numerik dari persamaan matematika yang menggambarkan sifat sistem, misalnya dalam penyelesaian perhitungan stokiometri, termasuk juga otomatisasi alat ukur yang dapat mengkonversi signal elektronik menjadi data numerik.
  • Dapat sebagai alat visualisasi dan animasi
  • Membantu kita mengeksplorasi sifat senyawa dan pada umumnya program tersebut telah dilengkapi dengan visualisasi dan animasi, seperti program HyperChem, Gaussian, Turbomol, Rasmol dll.
  • Menghitung sifat-sifat molekul dan perubahannya maupun melakukan simulasi terhadap sistem-sistem besar (makromolekul seperti protein atau sistem banyak molekul seperti gas, cairan, padatan, dan Kristal cair), dan menerapkan program tersebut pada sistem kimia nyata.
  • Simulasi terhadap makromolekul (seperti protein dan asam nukleat) dan sistem besar bisa mencakup kajian konformasi molekul dan perubahannya (mis. Proses denatrasi protein), perubahan fasa, serta peramalan sifat-sifat makroskopik (seperti kalor jenis) berdasarkan perilaku di tingkat atom.
  • Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar.
  • Menampilkan objek yang terlalu besar
  •       Menampilkan objek yang tak dapat diamati dengan mata telanjang
  •       Mengamati gerakan yang terlalu cepat
  •       Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan
  •       Membangkitkan motivasi belajar
  •       Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar.
  •        Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan waktu maupun ruang
  •       Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa

Komputer Sebagai Media Pembelajaran

Pada mulanya penggunaan komputer di lembaga penelitian seperti laboratorium adalah untuk mengajar tentang cara memahami komputer dan memprogram dengan komputer. Selama tahun 1970-an penggunaan komputer meluas, sehingga pada era industrialisasi seperti sekarang amatlah sulit bagi sekolah menengah dan universitas jika tidak memiliki komputer atau memasukkan komputer programming ke dalam kurikulumnya (Melda, 2002).
Komputer telah mulai diterapkan dalam bidang pendidikan semenjak awal perkembangannya. Walaupun hanya bersifat admisnistratif yaitu berupa pembuatan aplikasi database dan komputerisasi, namun dalam bentuk awal tersebut sudah mulai memasuki aspek pendidikan yang manual dan modul kerja sampai pada bentuk simulasi sederhana dalam suatu proses misalnya dalam kegiatan industri, penelitian, dan administrasi.
Berkembangnya hardware komputer dalam 2 dekade terakhir dan mainframe yang mahal sampai komputer dalam bentuk sekarang yang kemampuannya secara bertahap telah meningkat drastis, memungkinkan penggunaan komputer dalam pendidikan pada berbagai bentuknya, seperti yang paling akhir ini, pendidikan jarak jauh lewat internet dan software pengajaran berbagai bidang studi dalam bentuk CD-softwar multimedia yang memuat animasi, film, gambar, musik dan suara yang interaktif.

0 komentar:

Posting Komentar